Anda tentunya
seringkali mendengar istilah TANGGUNG JAWAB, bukan? Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau
tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk
dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya
sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit,
merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan
kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan
orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari”
tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Banyak orang
mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung
jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini
tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung
jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah
muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang
mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya
sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya.
Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka
mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya
yang merugikan orang lain.
Sebagian orang,
karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam
kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu
banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari
tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima
tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di
depannya.
Banyak kejadian di
negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah
sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan
sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita
memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini
mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.
Dan gilanya, “lepas
tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya,
anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau
suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar
orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua
pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia
kita ini sudah dekat dengan kiamat?
Cobalah kita pahami, kalimat mulia berkaitan dengan tanggung jawab, di
bawah ini:
“Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas
kepemimpinan itu”. (Al-Hadits,
Shahih Bukhari – Muslim)
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya
pada hari ini”. (Abraham
Lincoln)
Semoga kita semua
bisa memahami makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.
Sumber : http://wuryanano.wordpress.com/2007/10/27/memahami-tanggung-jawab/
Dasar teori:
tanggung jawab menurut kamus umum
Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di
sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian
kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa
tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua
sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain.
Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian
ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak
lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan
memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang adalah
memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia
menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam
usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat
dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini,
lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu
1. Tanggung jawab terhadap diri
sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena
merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung jawab terhadap
keluarga
Keluarga merupakan masyarakat
kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang
lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap
masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak
bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai
mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi
dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6 mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6 mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa /
negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap
manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada
negara
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi
ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia
mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab
suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan
segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun
manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab
dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya,
bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa
pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu
sendiri
1. Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan
baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08
Halaman 4 dari 6 Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila
orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan,
mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
Pengabdian kepada agama atau
kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan
biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang
Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan
keluarga dan tidak akan berkeluarga.
Pengabdian terhadap negara dan
bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang
bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya
hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin
kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka
bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang.
Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat
dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata
korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti
pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian
sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kit membaca atau
mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia
memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorbanan.
Perbedaan antara pengertian
pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu
ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian karena kata
pengabdian mengandung arti lebih rendah Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 5
dari 6
tingkatannya. Tetapi untuk kata
pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk
kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam
pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian
Sumber : http://yourdreamisyourworld.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-tanggung-jawab.html
Opini: menurut pendapat saya
tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan untuk memikul segala
perbuatan yang kita lakukan, dan Sebuah
rasa tanggung jawab itu sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Setiap
manusia pasti mempunyai tanggung jawab masing-masing. Di dalam suatu keluarga
kita mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Orang tua tugasnya
mendidik anak dengan baik tanggung jawabnya membesarkan dan membiayai anaknya
hingga dewasa. Sebagai anak tugasnya membantu pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mengepel dan mencuci baju orang tua kita sendiri. Tanggung jawab anak
kepada orang tua itu berbakti kepada mereka dan menjaga keutuhan nama baik
keluarga kita. Bukan hanya itu saja kita sebagai anak bangsa harus bertanggung
jawab juga untuk menjaga dan mengharumkan nama bangsa kita dengan prestasi dan
bakat yang kita miliki. Seorang pemimpin harus memberi contoh yang baik kepada
anak buah nya. Tanggung jawab dengan rakyat kecil yang belum mendapatkan suatu
keadilan di dalam kehidupan ini. Kita sabagai satu kesatuan bangsa indonesia
harus saling membantu satu dengan yang lain nya karena itu yang membuat kita
utuh. Dan kita juga harus mempunyai jiwa pengabdian dan pengorbanan.
Nama :
prayogo dwi saputra
Npm
:25111569
Kelas :
1kb03
Universitas :universitas Gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar