KEJUJURAN DAN KESALAHAN HARUS KITA AKUI MESKI ITU PAHIT UNTUK DIRASAKAN
Begitulah moto seorang Bpk. ENDANG SUBAGIO yang telah mengabdikan diri sekaligus meniti karir selama puluhan tahun menjadi seorang pns.
Kali ini saya mewawancarai seorang perantauan yang berprinsip dengan kejujuran yaitu Bpk. ENDANG SUBAGIO.
Saya : “pak bapak merantau sudah berapa tahun? ”
Bpk : “sudah 8 tahun”
Saya : “awalnya bapak merantau kemana?”
Bpk : “pertame bpk merantau dulu bpk ke bandung ikut saudara, kurang lebih 5 tahun sampe akhirnya bisa bahasa sunda dan bisa bikin wayang.”
Bpk : “nah abis itu bpk pulang ke Jakarta terus ikut orang ke Madura, dagang sate selama 3 tahun.”
Saya : “trus abis itu kemana lagi pak”
Bpk : “setelah 3 tahun bpk ni pulang lagi ke Jakarta bekerja di rumah orang asing’’
Saya : “jadi pns ?”
Bpk : “nggak, bpk bekerja dirumahnya bantu-bantu pekerjaan, bikin sarapan sampe akhirnya masa kerjanya di Indonesia itu abis terus di pulang tuh kenegaranya”
Bpk : “nah abis itu bpk di suruh ikut temennya yang kerja di departemen pertambangan dan energy”
Untuk menyikat kisahnya saya certain aja deh,
Setelah itu pak endang pun membuat surat lamaran untuk menjadi pegawai negri dan di terima, di departemen pertambangan dan energi yang saat ini berubah menjadi DESDM (Departemen energy dan sumber daya mineral), banyak hambatan yang dilalui oleh bapak Endang ini mulai dari masalah ke uangan yang tidak mencukupi di tambah dengan atasan yang kurang mau mengerti keadaan yang sedang dialami bapak Endang ini.
Sampai suatu saat bapak endang tidak masuk kerja selama 1 bulan karna bermasalah dengan atasannya dan ingin pindah menjadi pegawai swasta yang pada saat itu gaji pegawai swasta jauh lebih besar dari pada pegawai negri, Namun istri bapak edang ini menolak dan berupaya membuang jauh-jauh pikiran tersebut dan mulai membujuk bapak Endang untuk lebih bersabar lagi, pak endang pun mulai merenungi apa yang dikatakan istrinya itu dan mulai masuk kerja kembali karena pak Endang tau bahwa yang terpenting bagi istrinya itu adalah masa depan, bukan materi. Bapak endang berusaha untuk lebih tegar dan bersabar sampai akhirnya atasanya tersebut akhirnya diganti dan di pindah tugaskan.
Mulai sejak saat itu taraf kehidupan pak endang mulai meningkat dan ia mendapatkan anak pertamanya dan lima tahun berselang lahirlah anak keduanya, namun ujian yang lain datang kembali kali ini pak endang di ajak oleh temannya agar cepat naik pangkat. Namun pak endang bukanlah orang yang gampang terhasut, ia berusaha untuk menolak ajakan temannya tersebut dan mulai memikirkan efek apa yang akan di dapatkan pada keluarganya jika ia melakukannya.
Tahun demi tahun ia lalui dengan bermodalkan kejujuran dan keuletan dalam bekerja dan sampai akhinya ia menjadi orang paling di percaya oleh atasanya dan teman-temannya meski teman-temanya saat ini sudah jauh lebih tinggi pangkatnya dibandingkan dengan dia, namun bagi pak endang pangkat tidak ada harganya jika tidak dilakuan dengan kejujuran. Setelah pak endang bekerja selama sepuluh tahun akhirnya pak endang mendapatkan piagam penghargaan atas pengabdian dan kejujuran yang di berikan oleh presiden soeharto sebagai pegawai teladan.
Tidak hanya itu karena kecakapannnya dalam bekerja pak endang menjadi salah satu orang paling senior diantara teman-temannya, karena orang yang bekerja seangkatan dengannya sudah pindah menjadi pegawai swasta karna ingin mendapat gaji yang lebih besar.
Setelah sepuluh tahun berselang pak endangpun mendapat piagam penghargaan lagi dari presiden megawati sebagai pegawai teladan, dan atas pengabdiannya selama 20 tahun bekerja sebagai pns. Pahit getir yang ia rasakan selama menjadi pns telah banyak memberikan pangalaman bahkan kalangan atas pun sering meminta pendapatnya dalam mengambil keputusan.
Kini pak endang telah bekerja selama hampir 30 tahun dengan bermodalkan kejujuran dan kesetian kini pak endang telah memetik hasil dari apa yang kerjakan selama ini.
1 komentar:
OK..SETIAP KITA DI HADAPKAN DENGAN PERISTIWA APAPUN, PANDANGLAH SEMUA ITU DAN TANGGAPILAH DENGAN PENUH KEYAKINAN KARENA ITU SEMUA TUHAN SEDANG BERKEHENDAK..
FURUHITHO
Posting Komentar